Paul Pogba. (Sumber: The Athletic)

TURIN, JURNALOLAHRAGA.ID - Gelandang Juventus Paul Pogba dihukum larangan bermain selama empat tahun setelah pemenang Piala Dunia tersebut terbukti positif pakai doping.

Sebagaimana dilaporkan Skysports pada Kamis (29/2/2024), Tribunal Anti-Doping Nasional Italia (TNA) menerima permintaan dari Kantor Jaksa Anti-Doping untuk memberlakukan larangan main sesuai standar Badan Anti-Doping Dunia (WADA).

Larangan ini dimulai sejak Pogba pertama kali dinyatakan positif, sehingga pemain internasional Prancis ini bakal dilarang main hingga Agustus 2027.

Saat larangan berakhir dia akan berusia 34 tahun, menimbulkan keraguan apakah karirnya akan berlanjut setelah itu.

Dalam sebuah pernyataan dari Pogba pada hari yang sama, dia mengkonfirmasi akan mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) di Lausanne.

Dia menambahkan bahwa bakal menceritakan kisahnya secara lengkap "ketika saya bebas dari batasan hukum."

"Saya hari ini telah diinformasikan tentang keputusan Tribunale Nazionale Antidoping dan percaya bahwa putusan tersebut tidak benar," bunyi pernyataan tersebut.

"Saya sedih, terkejut, dan hancur, bahwa segala sesuatu yang telah saya bangun dalam karier profesional saya telah direnggut."

"Ketika saya bebas dari batasan hukum, kisah lengkapnya akan menjadi jelas, tetapi saya tidak pernah dengan sengaja mengkonsumsi suplemen yang melanggar peraturan anti-doping."

Sebuah larangan anti-doping selama empat tahun dapat dikurangi dalam kasus di mana seorang atlet mampu membuktikan bahwa tindakan itu tidak disengaja, seperti hasil dari kontaminasi, atau jika mereka dapat memberi "bantuan substansial" kepada penyelidik.

Larangan Empat Tahun, Akhir Karier Pogba?

Ini tentu menjadi pukulan besar bagi Paul Pogba. Setelah melalui beberapa tahun yang sulit, kini dia harus berhadapan dengan ketidakpastian karier di masa depan.

Apakah Pogba akan berhasil mengurangi hukumannya melalui banding, atau ini justru jadi akhir dari sebuah karier yang penuh potensi?

Mari kita tunggu dan lihat perkembangan lebih lanjut dari kasus ini.